Minggu, 20 Desember 2015

Tips Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja

Tips Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Remaja - Secara umum, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada remaja sama seperti pada orang dewasa. Berikut ini adalah beberapa tips pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang penting untuk dilakukan oleh para remaja, agar terhindar dari masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut seperti tersebut di atas.
Menyikat Gigi setiap hari
a. Bersihkan Gigi secara Rutin. Tujuan menyikat gigi adalah menghilangkan/menghambat pertumbuhan plak; membersihkan gigi dari makanan, debris, dan pewarnaan; menstimulus jaringan gusi; dan mengaplikasikan pasta gigi yang mengandung suatu bahan khusus untuk mencegah lubang gigi, penyakit periodontal, maupun mengurangi sensivitas. Ada lima hal yang harus selalu diperhatikan dalam melakukan penyikatan gigi guna memperoleh hasil yang efektif. Kelima hal tersebut adalah:
1. tepat memilih sikat gigi;
2. tepat cara menyikat gigi;
3. tepat waktu menyikat gigi;
4. tepat lamanya menyikat gigi;
5. teliti dalam menyikat gigi.
Syarat-syarat sikat gigi yang baik adalah tangkainya lurus sehingga mudah di pegang; ujung kepala sikat kecil dan membulat sehingga mudah masuk ke seluruh daerah mulut; serta bulu sikat sedang, lembut dan datar. Cara menyikat gigi yang baik dan disarankan adalah:
1) penyikatan dilakukan pada seluruh permukaan gigi;
2) menggunakan gerakan naik-turun untuk permukaan gigi yang menghadap pipi, bibir, dan lidah.
3) penyikatan dengan gerakan maju-mundur untuk permukaan yang digunakan untuk mengunyah makanan.

Waktu menyikat gigi yang tepat adalah setiap habis makan dan sebelum tidur malam. Lamanya menyikat gigi kurang lebih 2 menit, dengan 5-10 gerakan untuk setiap bagian. Agar pembersihan pada daerah celah di antara dua gigi lebih maksimal, maka dianjurkan menggunakan benang gigi (dental floss). Selain pada gigi, penyikatan pada lidah juga perlu dilakukan untuk membersihkan lidah dari kotoran yang dapat menimbulkan bau mulut.

b. Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman yang Manis dan Lengket. Makanan dan minuman yang manis dan lengket dan disukai remaja seperti permen, coklat, caramel, minuman bersoda, es krim, dan sebagainya dapat menyebabkan timbulnya suasana asam di dalam mulut seperti telah di jelaskan sebelumnya. Perbanyaklah mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang berserat dan berair yang baik untuk kesehatan tubuh dan gigi, karena di dalamnya mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Contohnya adalah brokoli, ssemangka, jeruk, apel, dan sebagainya. Selain itu perlu juga dihindari makanan-makanan yang terlalu panas dan dingin, makanan yang dapat menimbulkan bau mulut, serta hindari rokok.


c. Periksa Gigi secara Berkala. Pemerikasaan gigi secara berkala dengan mengunjungi dokter gigi perlu dilakukan minimal enam bulan sekali, agar masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut yang ada dapat segera diatasi sedini mungkin. Jangan menunggu hingga muncul keluhan.

Rabu, 16 Desember 2015

Bentuk dan Fungsi Gigi

Bentuk dan Fungsi Gigi - Bentuk gigi dan lainnya tidak sama. Bentuk gigi depan dan gigi belakang berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing. Sesuai dengan tugas gigi, maka dikenal empat bentuk gigi, yaitu sebagai berikut.
Bentuk dan Fungsi Gigi

Bentuk dan Fungsi Gigi

  1. Gigi seri. Gigi seri terdiri atas empat buah di bawah. Jumlah seluruhnya delapanj buah dan terletak di bagian depan. Gunanya untuk memotong dan menggunting makanan. Gigi seri mempunyai akar tunggal.
  2. Gigi taring. Jumlah gigi taring pada empat buah. Di atas dua buah dan di bawah dua buah. Letaknya di sudut mulut. Bentuknya runcing, fungsinya untuk mencabit makanan. Gigi ini berakar tunggal.
  3. Gigi geraham kecil. Gigi graham kecil merupakan pengganti gigi graham sulung. Letak gigi ini di belaakang gigi taring. Jumlah ada delapan buah, yaitu empat gigi di atas dan empat gigi di bawah. Fungsi gigi ini adalah membantu atau bersama-sama geraham besar menghaluskan makanan. Akar gigi geraham kecil ini tunggal, kecuali yang atas depan, memiliki dua akar.
  4. Gigi geraham besar. Gigi graham besar letaknya di belakang gigi geraham kecil. Jumlahnya duaa belas buah, yaitu enam gigi di atas dan enam gigi di bawah. Fungsi gigi geraham ini adalah untuk menggiling makanan.
  5. Bagian dan lapisan gigi. Walaupun gigi mempunyai bentuk yang berbeda-beda, tetapi semuanya mempunyai susunan dan struktur yang sama. Bagian-bagian gigi yang terlihat dari luar terdiri dari mahkota gigi, yaitu bagian yang menonjol di atas gusi; akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam dalam tulang rahang; dan terakhir adalah leher gigi, yaitu tempat bertemunya mahkota dan akar gigi. Bila gigi dibelah, maka akan terlihat lapisan-lapisan yang berbeda yang membentuk gigi. Lapisan ini terdiri dari email, dentin, dan pulpa. Email adalah lapisan terluar dari mahkota gigi dan merupakan bagian terkeras di dalam tubuh manusia, tersusun dari air (2,3%), bahan organik berupa protein (1,7%), dan bahan anorganik berupa bahan-bahan mineral, terutama kalsium fosfat dalam bentuk kristal apatit (96%). Lapisan berikutnya yaitu dentin yang terletak di bawah email. Dentin adalah bagian terbesar dari seluruh gigi, tetapi lebih lunak daripada email. Dentin terdiri dari air (13,2%), bahan organik (17,8%), dan bahan anorganik (69%). Di dalam dentin ada saluran berukuran sangat kecil yang disebut tubuli dentinalis, yang di dalamnya terdapat serabut saraf yang bertugas memberi sensasi atau rasa terhadap rangsangan. Warna dentin yang merah gelap kecoklatan menunjukkan adanya ranting-ranting pembuluh darah yang amat kecil ukurannya. Lapisan gigi terakhir disebut pulpa, yang terdiri dari air (75%) dan bahan anorganik (25%). Pulpa berisi pembulu saraf, pembuluh darah, dan limfa. Tugas dari pulpa adalah mengatur nutrisi/makanan agar gigi tetap hidup; menerima rangsangan; serta membentuk dantin baru bila ada rangsangan panas, kimia, tekanan, atau bakteri, yang dikenal dengan dentin sekunder.

Selasa, 15 Desember 2015

Kebutuhan Gizi Pada Remaja

Kebutuhan Gizi Pada Remaja - Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi dari pada usia anak. Namun, kebutuhan gizi pada remaja perempuan dan laki-laki akan jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan yang pesat, kematangan seksual, perubahan komposisi tubuh, mineralisasi tulang, dan perubahan aktivitas fisik. Meskipun aktivitas fisik tidak meningkat, tetapi total kebutuhan energi akan tetapi meningkat akibat pembesaran ukuran tubuh. Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja adalah energi, protein, kalsium, besi, dan sinc.
Kebutuhan Gizi Pada Remaja
  1. Energi. Kebutuhan energi pada individu remaja yang sedang tumbuh sulit untuk ditentukan secara tepat. Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan gizi remaja adalah aktivitas fisik seperti olahraga. Remaja yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan energi yang lebih besar dibandingkan remaja yang kurang aktif. Sumber energi terutama diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, terigu dan hasil olahannya, umbi-umbian, jagung, sagu, gula, dan lain-lain.
  2. Protein. Kebutuhan protein juga meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan terjadi dengan cepat. Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein lebih besar pada remaja laki-laki, karena perbedaan kompetisi tubuh. Kecukupan protein harus memenuhi 12-14% dari pemasukan energi. Bila pemasukan energi tidak kuat maka protein akan digunakan sebagai sumber energi, dan ini akan menimbulkan malnutrisi. Makanan sumber protein hewani bernilai biologis lebih tinggi dibandingkan sumber protein nabati, karena komposisi asam amino esensial yang lebih baik dari segi kuantitas dan kualitas. Contoh sumber protein adalah daging merah (sapi, kerbau, kambing), daging putih (ayam, ikan), susu dan hasil olahannya, kedele dan hasil olahannya, kaccang-kacangan dan lain-lain.
  3. Mineral. Kebutuhan mineral terutama kalsium, zinc, dan zat besi juga meningkat pada masa remaja. Kalsium penting untuk kesehatan tulang, khususnya untuk menambah massa tulang. Keterbasan massa tulang selama remaja akan meningkatkan risiko oesteoporotis pada kehidupan selanjutnya, khususnya pada wanita. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber lainnya adalah ikan, kacang-kacangan, dan sayuran. Karena ekspansi volume darah dan untuk mempertahankan produksi hemoglobin selama pertumbuhan, maka kebutuhan akan zat besi pada remaja juga meningkat. Zat besi yang dibutuhkan untuk membentuk mioglobin dalam jaringan otot yang baru. Untuk mengganti kehilangan zat besi selama menstruaasi, remaja perempuan lebih banyak membutuhkan zat besi dibandingkan remaja laki-laki. Remaja laki-laki. Remaja laki-laki membutuhkan zat besi untuk proses pertumbuhan itu sendiri. Kekurangan zat besi akan meningkatkan resiko anemia defisiensi zat besi. Kebutuhan akan zat besi akan menurun seiring dengan melambatnya pertumbuhan setelah pubertas. Penyerapan zat besi dapat ditingkatkan oleh vitamin C, dan sebaliknya dihambat oleh kopi, teh, makanan tinggi serat, suplemen kalsium, dan produk susu. Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah hati, daging merah, daging putih, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Zinc dibutuhkan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama remaja laki-laki. Defesiensi zinc dapat menimbulkan resiko retardasi mental dan hipogonadisme.
  4. Vitamin. Kebutuhan vitamin tiamin (thiamin), riboflavin, dan niasin (niacin) pada remaja akan meningkat. Zat-zat tersebut diperlukan untuk membantu proses metabolisme energi. Begitu juga dengan folar dan vitamin B12 yang penting untuk sintesis DNA dan RNA. Tak kalah pentingnya adalah vitamin D yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otot. Vitamin A,C, dan E juga dibutuhkan untuk pembenukan dan mendukung fungsi sel baru. 

Pantang Merokok

Pantang Merokok - Dalam satu batang rokok mengandung lebih dari dua ratus zat beracun. Di antaranya yang paling berbahaya adalah nikotin, tar, dan karbonmonoksida. Nikotin merupakan zat adiktif yang memengaruhi sel saraf di otak untuk melepaskan dopamin. Dopamin-lah yang menimbulkan rasa nyaman dan nikmat ketika merokok. Karena itu, perokok menjadi ketagihan. Dalam kurun waktu tertentu, sedikit demi sedikit akan menghilang seirin berkurangnya kadar dopamin. Hal ini membuat perokok selalu ingin merokok. Begitulah seterusnya sampai membentuk siklus ketagihan.
Pantang Merokok
Karbonmonoksida adalah zat yang memiliki daya kuat untuk mengikat oksigen. Oksigen lebih menyukai karbonmonoksida daripada sel-sel darah merah. Karena itu, sel-sel darah merah tidak dapat mengikat oksigen. Akibatnya, tubuh kekurangan pasokan oksigen dan justru kelebihan karbonmonoksida. Apabila hal ini terjadi dalam kurun waktu lama maka akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru, hipertensi, penyempitan pembulu darah jantung, dan impotensi.

Penyakit-penyakit berbahaya tersebut telah diketahui oleh si perokok, bahkan dicantumkan di kemasan dan iklan rokok. Meskipun demikian, minat orang untuk merokok tak surut sedikit pun dan bahkan semakin meningkat saja. Selain zat adiktif dalam rokok, salah satu penyebabnya adalah karena rokok telah menjadi simbol gaya hidup. Para perokok sebenarnya telah memilih kenikmatan semu, tak sebanding dengan efek berbahaya yang ditimbulkannya.

Salah seorang kerabat saya sudah merokok sejak usia sekolah menengah pertama di usia tiga belas tahun. Kini, dia telah berusia enam puluh tahun. Jadi, sudah empat puluh tujuh tahun dia merokok. Lalu, apa yang terjadi sekarang? Kerabat saya tersebut menderita penyakit penyempitan saluran paru-paru menahun atau disebut dengan Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM). Salah gejala penyakit tersebut adalah sesat pada pernapasan. Suara napas si kerabat sampai terdengar dalam jarak beberapa meter ketika di sedang kesusahan mengambil napas. Untuk berjalan saja dia kepayahan. Sudah tak terhitung berapa kali di bolak-balik ke rumah sakit. Hal itu sangat menyiksa di usia senjanya. Selain itu, tentu saja membutuhkan dana ekstra untuk perawatannya. Apakah hal ini bukan merupakan penzaliman penzaliman untuk dirinya sendiri?

Para perokok, selaain menzalimi diri sendiri, juga menzalimi orang lain. Mengapa? Perokok ada dua macam, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang secara lansung mengisap rokok, sedangkan perokok pasif merupakan orang yang tidak mer=okok tetapi menghirup asap rokok. Ironisnya, perokok pasif justru memiliki resiko gangguan dua kali lebih besar daripada perokok aktif. Sebab, perokok pasif menghirup asap rokok sampingan dan asap utama. Asap rokok sampingan adalah asap rokok yang berasal dari ujung rokok yang menyebar di sekelilingnya. Asap ini tidak melalui penyaringan (filter) rokok dan memiliki konsentrasi zat beracun yang tinggi. Sedangkan, asap rokok utama yakni asap yang diisap oleh perokok dan sudah melalui penyaringan (filter). Sungguh tragis memang, tidak merokok tetapi justru beresiko lebih berbahaya. 

Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkannya komponen nikotin dan cairan. Tar bersifat karsinogenik yang menjadi pemicu terjadinya kanker. Tar mengandung zat hirdrokarbon yang memiliki sifat lengket dan menempel di paru-paru. Zat ini juga dipakai sebagai bahan pembuat aspal yang digunakan untuk melapisi jalanan. Dalam rokok, zat ini menempel lekat dan melapisi paru-paru. Dalam waktu yang lama, hal ini dapat menyebabkan paru-paru menjadi keras dan hitam. 

Suatu hari, seorang kolega dokter muda mengikuti operasi bedah paru di rumah sakit. Di tengah operasi, ada suatu kejadian yang membuatnya tersentak kaget. Bukan karena gagal operasi dan terjadi pendarahan. Justru operasinya terbilang sukses. Yang membuatnya terkejut adalah saat dia melihat paru-paru si pasien perokok yang berwarna hitam dan keras. Sejak saat itu, dia mengambil keputusan untuk berhenti merokok. Berhenti total. Padahal, sebelumnya dia adalah perokok berat. Sungguh suatu keputusan yang cerdas dan patut diteladani.

Kanker paru-paru merupakan penyebab kematian tertinggi di Amerika Serikat. Hal ini berdasarkan pada survei pada 1993. Penderitanya berjumlah lebih dari 170.000 orang dan sekitar 28% meninggal dunia. Angka ini di atas persentase penyakit kanker lainnya seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker usus besar. Penyebab utama kanker paru-paru adalah asap rokok. Sebab, asap rokok mengandung zat karsinogenik berupa nitrosonornikotin vinil klorida, dan benzopiren yang sangat berbahaya.

Umumnya, para penderita kanker paru-paru masih berusia relatif muda. Hal ini dikarenakan oleh kebiasaan mereka yang merokok sejak usia belia. Akhirnya, mereka kecanduan dan menjadi perokok berat. Ironis, ketika sudah kecanduan akan sulit sekali untuk lepas dan berhenti. Biasanya, para perokok berawal dari coba-coba dan meniru. Entah karena meniru teman ataupun bahkan orangtuanya merokok, kemungkinan besar anak-anaknya juga ikut merokok. Suatu kenyataan yang memilukan. Orangtua yang seharusnya memberi teladan yang baik bagi anaknya justru memberikan contoh yang merusak. Selain itu, kebiasaan merokok juga bisa berawal karena pergaulan sesama teman.

Sabtu, 12 Desember 2015

Menjaga Lambung dengan Baik

Menjaga Lambung dengan Baik - Dalam pola makan alami, tidak ada pantangan untuk mengkonsumsi makanan tertentu. Pola makan alami hanya mengatur dan mendisiplinkan tubuh sesuai fungsi enzim, keseimbangan asam-basa, dan irama circadian. Benar, pola makan alami menekankan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, tetapi bukan berarti bukan menjadi seorang vegetarian. Selain itu, Islam juga tidak mengenal dan mengajarkan pola makan vegetarian.
Menjaga Kesehatan Lambung dengan Baik
Pola makan alami tidak mengukur jumlah kalori setiap kali makan. Apabila anda makan dengan kombinasi ideal dan dengan waktu irama circadian yang telah ditentukan, serta makan dan minum tidak berlebih-lebihan. Pola makan alami menekankan pada energi, tidak hanya asal kenyang. Energi sangat penting sebagai motor penggerak fungsi-fungsi organ tubuh.

Pola makan alami akan membuat tubuh menjadi sehat dan bugar serta tahan terhadap berbagai serangan penyakit. Sebab, penganutnya rutin mengkonsumsi makanan hidup yakni buah-buahan dan sayur-mayur. Hal ini sangat baik bagi kesehatan dan daya tahan tubuh.

Akar permasalahan segala sumber penyakit terdapat pada lambung. Apabila lambung sehat maka tubuh dipastikan juga akan sehat. Pola makan alami membuat lambung menjadi sehat karena dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Seorang pasien mengeluh perut kerap merasakan panas pada perutnya. Bahkan, terkadang sampai muntah-muntah. Badan si pasien gemuk dan perutnya buncit. Hal ini dapat dipastikan akibat pola makan yang buruk. Seorang pasien lagi mengeluh sesak setelah makan. Setelah diperiksa, lambungnya mengalami masalah. Apa hubungan lambung dengan gejala sesak nafas? Gejala yang paling sering muncul pada lambung yang bermasalah adalah kembung. Hal ini diakibatkan oleh gas yang ditimbulkan oleh makanan yang membusuk. Lambung terletak di bawah diafragma (sekat). Diafragma ini memisahkan jantung dan paru-paru pada bagian atas. Pada bagian bawah memisahkan lambung, hati, limpa, dan usus. Saat lambung mengalami kembung, otomatis akan mendorong sekat ke arah atas. Hal ini menahan gerakan paru-paru ketika mengembang dan mengempis. Inilah yang menyebabkan terjadinya sesak napas ketika makan.

Prof.  Dr. Jamhain Baos, DTMH, Sp.PD, RGEH., seorang dosen Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia menyampaikan dari hasil penelitiannya yang berjudul "Hubungan antara Infeksi Kronik Helicobacter Pylori dengan Kanker Lambung. Adakah faktor lain? Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dua puluh enam dari tiga puluh enam orang Batak Kristen menderita mag yang diakibatkan oleh infeksi Helicobacter Pylori (HP). Sedangkan, hanya satu dari enam belas orang Batak Muslim yang menderita infeksi HP (Warta Kota 29//1/08). Menurut saya, ada dua faktor yang menyebabkan hal ini.

Pertama, menyangkut kebersihan. Lambung adalah daerah terbuka. Dan, sebagai daerah terbuka yang berhubungan langsung dengan daerah luar, akan memudahkan segala kuman masuk bersama dengan segala jenis makanan dan minuman berkumpul menjadi satu di dalam lambung. Terutama makanan dan minuman yang tidak terjamin kualitas kebersihannya.

Kedua, kebiasaan mengkonsumsi daging yang selalu tinggi dan berlebihan menjadi menjadi pemicu munculnya infeksi Helicobacter Pylori (HP). Ada jenis daging tertentu, seperti daging babi atau celeng yang diharamkan untuk dikonsumsi oleh umat Islam. Artinya, peluang untuk mengkonsumsi daging yang lebih banyak mudaratnya tersebut bisa dihindari, sehingga risiko terkena infeksi HP juga berkurang.

Peran lambung sangat vital. Jika lambung sehat maka tubuh juga akan sehat. Sebab, dari lambung semua zat gizi akan diedarkan ke seluruh organ tubuh. Sebab, kalau pola makan hanya menghasilkan sampah-sampah metabolisme maka tubuh akan mengedarkan sampah pula. Dan, hal itu menimbulkan berbagai penyakit.

Sabtu, 05 Desember 2015

Fungsi Vitamin A

Fungsi Vitamin A - Fungsi Vitamin A yaitu:
  1. Penglihatan. Vitamin A merupakan bagian essensial dalam system indra penglihatan yaitu penerima cahaya dalam mata. Di dalam mata retinol, bentuk vitamin A yang di dapat dari darah dioksidasi menjadi mata retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk pigmen visual merah-ungu (visual purple) atau biasa disebut rodopsin. Rodopsin merupakan zat yang dapat menerima rangsang cahaya dan mengubah energy cahaya menjadi energy biolistrik yang merangsang indra penglihatan.
    Fungsi Vitamin A
  2. Diferensiasi Selular. Retinoic acid berfungsi sebagai hormone untuk mempengaruhi ekspresi gen dan mengontrol perkembangan sel. Retinoic acid yang dibutuhkan oleh sel-sel epitel yang ditemukan di tempat-tempat seperti paru-paru, trakea, kulit dan saluran pencernaan, antara lain. Retinoid acid membantu menjaga normal baik struktur dan fungsi sel epitel sebagai contoh, asam retinoic mengarahkan diferensiasi keratinosit dewasa. Retinoic acid tampaknya telah memindahkan efek khusus pada diferensiasi selular dari 9-cis retinoic acid proteins. Asam retinoic berfikir untuk bertindak sebagai sinyal untuk mengaktifkan gen untuk protein keratin. Vitamin A juga muncul untuk mengarahkan sintesis keratins, dengan gen yang lebih kecil (versus lebih besar) molekul keratin ditranskrip dan diterjemahkan di hadapan vitamin A. Vitamin A, in vitro, mengarahkan diferensiasi dari epitel skuamosa keratinizing lender sel-sel mensekresi.
  3. Pertumbuhan dan Perkembangan. Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak normal.
  4. Reaksi antibody (kekebalan tubuh). Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan hewan, mekanisme sebenarnya belum diketahui secara pasti. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral). Disamping itu kekurangan vitamin A menurunkan respon antibody yang bergantung pada sel-T. Sebaliknya infeksi dapat memperburuk kekurangan vitamin.
  5. Reproduksi. Vitamin A dalam bentuk retinol dan retina berperan dalam reproduksi pada tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah mampu hamil akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan, kebutuhan vitamin A selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan persiapan induk untuk menyusui.

Jumat, 04 Desember 2015

Kebutuhan Zat Gizi Pada Penderita Diabetes Mellitus

Kebutuhan Zat Gizi Pada Penderita Diabetes Mellitus - Perencanaan makan hendaknya dengan kandungan zat gizi yang cukup dan disertai pengurangan total lemak terutama lemak jenuh. Pengetahuan porsi makanan sedemikian rupa sehingga asupan zat gizi tersebar sepanjang hari. Penurunan berat badan ringan atau sedang (5-10 kg), sudah terbukti dapat meningkatkan kontrol diabetes, walaupun berat badan idaman tidak dicapai. Penurunan berat badan dapat diusahakan dicapai dengan baik dengan penurunan asupan energi yang moderat dan peningkatan pengeluaran energi. Dianjurkan pembatasan kalori sedaang yaitu 250-500 Kkal lebih rendah dari asupan rata-rata sehari.
Makanan untuk Penderita Diabetes Melitus
  1. Protein. Hanya ssedikit data ilmiah untuk membuat rekomendasi yang kuat tentang asupan protein orang dengan diabetes. ADA pada saat ini menganjurkan mengkonsumsi 10% sampai 20% energi dari protein total. Menurut konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia kebutuhan protein untuk orang dengan diabetes adalah 10-15% energi. Perlu penurunan assupan protein menjadi 0,8g/kg perhari atau 10% dari kebutuhan energi dengan timbulnya nefropati pada orang dewasa dan 65% hendaknya bernilai biologi tinggi.
  2. Total Lemak. Asupan lemak dianjurkan kurang 10% energi dari lemak jenuh dan tidak lebih 10% energi dari lemak tidak jenuh tunggal dan karbohidrat. Distribusi energi dari lemak dan karbohidrat dapat berbeda-beda setiap individu berdasarkan pengkajian gizi dan tujuan pengobatan. Anjuran persentase energi dari lemak tergantung dari hasil pemeriksaan glukosa, lipid, dan berat badan yang diinginkan. Untuk individu yang mempunyai kadar lipid normal dan dapat mempertahankan berat badan yang memadai (dan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal pada anak dan remaja) dapat dianjurkan tidak lebih dari 30% asupan energi dari lemak total dan kurang 10% energi dari lemak jenuh. Dalam hal ini anjuran asupan lemak di Indonesia adalah 20-25% energi. Apabila peningkatan LDL merupakan masalah utama, dapat diikuti anjuran diet dislipidemia tahap II yaitu kurang 7% energi total dari lemak jenuh, tidak lebih dari 30% energi dari lemak total dan kandungan kolesterol 200 mg/hari. Apabila peningkatan trigliserida dan VLDL merupakan masalah utama, pendekatan yang mungkin menguntungkan selain menurunkan berat badan dan peningkatan aktivitas adalah peningkatan sedang asupan lemak tidak jenuh tunggal 20% energi dengan kurang 10% masing energi masing-masing dari lemak jenuh dan tidak jenuh ganda sedangkan asupan karbohidrat lebih rendah. Perencanaan makan tinggi lemak tidak jenuh tunggal dapat dilakukan antara lain dengan penggunaan nuts, alpukat dan minyak zaitun. Namun demikian pada individu yang kegemukan meningkatkan asupan lemak dapat memperburuk kegemukannya. Pasien dengan kadar trigliserida kurang 1000 mg/dl mungkin perlu penurunan semua tipe lemak makanan untuk menurunkan kadar lemak plasma dalam bentuk kilomikron.
  3. Lemak jenuh dan Kolesterol. Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol adalah untuk menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu kurang 10% asupan energi sehari seharusnya dari lemak jenuh dan asupan makanan kolesterol makanan hendaknya dibatasi tidak lebih dari 300 mg perhari. Namun demikian rekomendasi ini harus disesuaikan dengan latar belakang budaya dan etnik.
  4. Karbohidrat dan Pemanis. Rekomendasi tahun 1994 lebih menfokuskan pada jumlah total karbohidrat dari pada jenisnya. Rekomendasi untuk sukrosa lebih liberal, menilai kembali fruktosa dan lebih konservatif untuk serat. Buah dan susu sudah terbukti mempunyai respon glikemik menyerupai roti, nasi, dan kentang. Walaupun berbagai tepung-tepungan memmpunyai respon glikemik yang berbeda, prioritas hendaknya lebih pada jumlah total karbohidrat yang dikonsumsi dari pada sumber karbohidrat. Anjuran konsumsi karbohidrat untuk orang dengan diabetes di Indonesia adalah 60-70% energy.
  5. Sukrosa. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa penggunaan sukrosa sebagai bagian dari pencernaan makan tidak memperburuk control glukosa darah pada individu dengan diabetes tipe 1 dan 2. Sukrosa dan makanan yang mengandung sukrosa harus diperhitungkan sebagai pengganti karbohidrat makanan lain dan tidak hanya dengan menambahkannya pada perencanaan makan. Dalam melakukan subtitusi ini kandungan zat gizi dari makanan-makanan manis yang pekat dan kandungan  zat gizi makanan yang mengandung sukrosa harus dipertimbangkan, demikian juga adanya zat gizi-zat gizi lain pada makanan tersebut seperti lemak yang sering dimakan bersama sukrosa. Mengkonsumsi makanan yang bervariasi memberikan lebih banyak zat gizi dari pada makanan dengan sukrosa sebagai satu-satunya zat gizi.Pemanis. Fruktosa menaikkan glukosa plasma lebih kecil dari pada sukrosa dan kebanyakan karbohidrat jenis tepung-tepungan. Dalam hal ini fruktosa dapat memberikan keuntungan sebagai bahan pemanis pada diet diabetes. Namun demikian, karena pengaruh penggunaan dalam jumlah besar (20% energi) yang potensial merugikan pada kolesterol dan LDL, fruktosa tidak seluruhnya menguntungkan sebagai bahan pemanis untuk orang dengan diabetes. Penderita dyslipidemia hendaknya menghindari mengkonsumsi fruktosa dalam jumlah besar, namun tidak ada alas an untuk menghindari makanan seperti buah dan sayuran yang mengandung fruktosa alami ataupun konsumsi sejumlah sedang makanan yang mengandung pemanis fruktosa. Sorboitol, mannitol dan xylitol adalah gula alcohol biasa (polyois) yang menghasilkan respon glikemik lebih rendah dari pada sukrosa dan karbohidrat lain. Penggunaan pemanis tersebut secara berlebihan dapat mempunyai pengaruh laxatif. Sakarin, aspartame, acesulfame adalah pemanis tak bergizi yang dapat diterima sebagai pemanis pada semua penderita DM.
  6. Natrium. Anjuran asupan untuk orang dengan diabetes sama dengan penduduk biasa yaitu tidak lebih dari 3000 mg, sedangkan bagi yang penderita hipertensi ringan sampai sedang, dianjurkan 2400 mg natrium perhari.
  7. Serat. Rekomendasi asupan serat untuk orang dengan diabetes sama dengan untuk orang yang tidak diabetes. Dianjurkan mengkonsmsi 20 – 35 g serat makanan dari berbagai sumber bahan makanan. Di Indonesia anjurannya adalah kira-kira 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut.

Kamis, 03 Desember 2015

Upaya Penanggulangan Obesitas

Upaya Penanggulangan Obesitas - Pada dasarnya prinsip dari pencegahan dan penatalaksanaan Overweight dan Obesitas adalah mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran energi, dengan cara pengaturan pola makan, peningkatan aktivitas fisik, modifikasi gaya hidup serta dukungan secara mental dan sosial.
Upaya Pencegahan Obesitas pada Anak
  1. Pengaturan nutrisi dan pola makan (50%). Tujuan utama pengaturan nutrisi pada individu dengan overweight dan obesitas tidak hanya sekedar menurunkan berat badan, namun juga mempertahankan berat badan yang telah didapat. Konsumsilah sedikit lemak (30% dari jumlah keseluruhan kalori yang dikonsumsi). Kurangi konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak, perbanyak konsumsi serat. Komposisi asam lemak dan kandungan serat makanan memengaruhi berat badan dan lemak darah. Diet yang sehat harus kaya dengan asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak omega-3. Asam lemak tak jenuh tunggal adalah jenis lemak yang ditemukan dalam berbagai makanan dan minyak. Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan kaya lemak tak jenuh tunggal menurunkan kadar kolesterol darah, sehingga mengurangi resiko penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa asam lemak ini dapat memperbaiki kadar insulin dan kontrol gula darah, yang sangat membantu jika pada diabetes tipe-2. Asam lemak tak jenuh tunggal ditemukan dalam minyak zaitun, kacang-kacangan, alpukat, dan kanola. Asam lemak omega-3 ditemukan pada ikan berminyak. Serat dapat diperoleh dari buah, biji-bijian dan sayuran. Upayakan tetap memilih makanan dan minuman secara berhati-hati agar tetap mengontrol kalori, lemak, gula dan garam yang dikonsumsi. Konsumsi makanan yang dilakukan harus tetap dapat memenuhi kecukupan gizi. Ini berarti vitamin dan mineral harus terdapat dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.
  2. Perbanyak aktivitas fisik (20%). Olahraga dan aktivitas fisik memberi manfaat yang sangat besar dalam penatalaksanaan overweight dan obesitas. Olahraga akan memberikan serangkaian perubahan baik fisik maupun psikologis yang sangat bermanfaat dalam mengendalikan berat badan. Contoh yang paling jelas adalah sebagai berikut, jika kita melakukan aktivitas lari selama 1 jam penuh kegiatan ini akan membakar 60 kalori setara dengan kalori yang dihasilkan jika kita mengkonsumsi satu buah hamburger fast food. Olahraga yang dilakukan secara konsisten dan teratur tidak hanya dapat membakar kalori, namun juga dapat mengurangi lemak, meningkatkan massa otot tubuh, dan memberi manfaat yang cukup baik secara psikologis.
  3. Modifikasi pola hidup dan perilaku (30%). Perubahan pola hidup dan perilaku diperlukan untuk mengatur dan memodifikasi pola makan dan ativitas fisik pada individu dengan overweight dan obese. Dengan demikian diharapkan upaya ini dapat mengatasi hambatan-hambatan terhadap kepatuhan individu pada pola makan sehat dan olahraga. Strategi yang dapat dilakukan adalah pengawasan sendiri terhadap berat badan, asupan makanan dan aktivitas fisik; mengontrol keinginan untuk makan (motivasi keluarga dan lingkungan seringkali diperlukan dalam hal ini); mengubah perilaku makan dengan mengontrol porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi dan dukungan sosial dari keluarga dan lingkungan.

Rabu, 02 Desember 2015

Dampak Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Dampak Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) - Kodyat (1996) mengatakan bahwa pada umumnya masalah ini lebih banyak terjadi di daerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsinya sangat tergantung dari produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh pada kondisi tanah dengan kadar Yodium rendah.
Dampak Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Masalah Gangguan Akibat Yodium (GAKY) merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas manusia. Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak defesiensi Yodium adalah wanita usia subur (WUS); ibu hamil; anak balita dan anak usia sekolah.
  1. Kekurangan Yodium pada Janin. Kekurangan yodium pada janin akibat Ibunya kekurangan yodium. Keadaan ini akan menyebabkan besarnya angka kejadian lahir mati, abortus, dan cacat bawaan, yang semuanya dapat dikurangi dengan pemberian yodium. Akibat lain yang lebih berat pada janin yang kekurangan yodium adalah kretin endemik. Kretin endemik ada dua tipe, yang banyak didapatkan adalah tipe nervosa, ditandai dengan retardasi mental, bisa tuli, dan kelumpuhan spastik pada kedua tungkai. Sebaliknya yang agak jarang terjadi adalah tipe hipotiroidisme yang ditandai dengan kekurangan hormon tiroid dan kerdil. Penelitian terakhir menunjukkan transfer F4 dari ibu ke janin pada awal kehamilan sangat penting untuk perkembangan otak janin. Bilamana ibu kekurangan yodium sejak awal kehamilannya maka transfer T4 ke janin akan berkurang sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi. Jadi perkembangan otak janin sangat tergantung pada hormon tiroid ibu pada trimester pertama kehamilan, bilaman ibu kekurangan yodium maka akan berakibat pada rendahnya kadar hormon tiroid pada ibu dan janin. Dalam trimester kedua dan ketiga kehamilan, janin sudah dapat membuat hormon tiroid sendiri, namun kekurangan yodium dalam masa ini maka juga akan berakibat pada kurangnya pembentukan hormon tiroid, sehingga berakibat hipotiroidisme pada janin.
  2. Kekurangan Yodium pada saat Bayi Baru Lahir. Yang sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi tiroid pada bayi baru lahir berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut lahir. Pada bayi baru lahir, otak baru mencapai sepertiga, kemudian terus berkembang dengan cepat sampai usia dua tahun. Hormon tiroid pembentukannya sangat tergantung pada kecukupan yodium, dan hormon ini sangat penting untuk perkembangan otak normal. 
  3. Kekurangan Yodium pada masa anak. Penelitian pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan yodium menunjukkan prestasi sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok umur yang sama yang berasal dari daerah yang berkecukupan yodium. Dari sini dapat disimpulkan kekurangan yodium dapat mengakibatkan keterampilan kognitif rendah. Semua penelitian yang di kerjakan di daerah kekurangan yodium memperkuat adanya bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan otak yang berdimensi luas. Dalam penelitian tersebut juga ditegaskan, dengan pemberian koreksi yodium akan memperbaiki prestasi belajar anak sekolah.
  4. Kekurangan Yodium pada Dewasa. Pada orang dewasa dapat terjadi gondok dengan segala komplikasinya, yang sering terjadi adalah hipotiroidisme, bodoh, dan hipertiroidisme. Karena adanya benjolan/modul pada kelenjar tiroid yang berfungsi autonom. Di samping efek tersebut, peningkatan ambilan kelenjar tiroid yang disebabkan oleh kekurangan yodium meningkatkan resiko terjadinya kanker kelenjar tiroid bila terkena radiasi.

Selasa, 01 Desember 2015

Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A

Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A - KVA merupakan kelainan sistemik yang dapat mempengaruhi jaringan epitel dari organ-organ seluruh tubuh, termasuk paru-paru, usus, mata dan organ lain. Akan tetapi gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mata. Kelainan kulit pada umumnya tampak pada tungkal bawah bagian depan dan lengan atas bagian belakang, kulit tampak kering dan bersisik seperti ikan. Kelainan ini disebabkan karena KVA dapat juga disebabkan karena kekurangan asam lemak essensial, kurang vitamin golongan B atau Kurang Energi Protein (KEP) tingkat berat atau gizi buruk. Gejala klinis KVA pada mata akan timbul bila tubuh mengalami KVA yang telah berlangsung lama. Gejala tersebut akan lebih cepat timbul bila anak menderita penyakit campak, diare, ISPA, (infeksi saluran pernapasan akut) dan penyakit infeksi lainnya.
Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A
Gejala klinis KVA pada mata menurut klasifikasi WHO/USAID UNICEF/HKI/IVACG, 1996 sebagai berikut:
1. Buta senja (Hemeralopia, nyctalopia) - XN 

Tanda-tanda:
  • Buta senda terjadi akibat gangguan pada sel batang retina.
  • Pada keadaan ringan, sel batang retina sulit beradaptasi di ruang yang remang-remang setelah lama berada di cahaya terang.
  • Penglihatan menurun pada senja hari, dimana penderita tak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya, sehingga disebut buta senja.
Cara mendeteksi buta senja pada anak-anak:
  1. Bila anak sudah dapat berjalan, anak tersebut akan membentur/menabrak benda didepannya, karena tidak dapat melihat.
  2. Bila anak belum dapat berjalan, agak sulit untuk mengatakan anak tersebut buta senja. Dalam keadaan ini biasanya anak diam memojok bila di dudukkan di tempat kurang cahaya karena tidak dapat melihat benda atau makanan di depannya.
2. Xerosis Konjuctiva - XIA
Tanda-tanda.
  • Selaput lendir bola mata tampak kurang mengkilat atau terlihat sedikit kering, berkeriput, dan berpigmentasi dengan permukaan kasar dan kusam.
  • Orang tua sering mengeluh mata anak tampak kering atau berubah warna kecoklatan.
3. Xerosis Konjuctiva disertai bercak bitot - XIB
Tanda-tanda.
  • Xerosis conjuctiva (XIA) ditambah bercak bitot yaitu bercak putih sebagai busa sabun atau keju terutama di daerah celah mata sisi luar.
  • Bercak ini merupakan penumpukkan keratin dan sel epitel yang merupakan tanda khas pada penderita xeroftalmia, sehingga dipakai kriteria penentuan prevalensi kurang vitamin A dalam masyarakat.
Dalam keadaan berat:
  1. Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjuctiva.
  2. Konjuctiva tampak menebal, berlipat dan berkerut.
  3. Orang tua mengeluh mata anaknya tampak bersisik.
4. Xerosis Konea - X2
Tanda-tanda
  • Kekeringan pada konjunctiva berlanjut sampai kornea
  • Kornea tampak suram dan kering dengan permukaan tampak kasar
  • Keadaan umum anak biasanya buruk (gizi buruk dan menderita, penyakit infeksi dan sistemik lain).
5. Keratomalasia dan Ulcus Kornea = X3A, X3B
Tanda-tanda:
  • Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus
  • Tahap X3A; bila kelainan mengenai kurang dari 1/3 permukaan kornea
  • Tahap X3B; bila kelainan mengenai semua atau lebih dari 1/3 permukaan kornea
  • Keadaan umum menderita sangat buruk
  • Pada tahap ini terjadi perforasi kornea (kornea pecah)
Keratomalasia dan tukak kornea dapat berakhir dengan reforasi dan prolaps jaringan isi bola mata dan membentuk cacat tetap yang dapat menyebabkan kebutaan. Keadaan umum yang cepat memburuk dapat mengakibatkan keratomalasia dan ulkus kornea tanpa harus melalui tahap-tahap awal xeroftalmia.

6. Xeroftalmia Scar (XS) = sikatriks (jaringan parut ) kornea
Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengecil. Bila luka pada kornea telah sembuh akan meninggalkan bekas berupa sikatrik atau jaringan parut. Penderita menjadi buta yang sudah tidak dapat lagi disembuhkan walaupun dengan operasi cangkok kornea.

7. Xeroftalmia Fundus (XF)
Dengan ophalmoscope pada fundus tampak gambar seperti cendol. XN, XIA, XIB, X2 biasanya dapat sembuh kembali normal dengan pengobatan yang baik. Pada stadium X2 merupakan keadaan gawat darurat yang harus segera diobati karena dalam beberapa hari bisa berubah menjadi keratomalasia.

X3A dan X3B bila diobati dapat sembuh tetapi dengan meninggalkan cacat yang bahkan dapat menyebabkan kebutaan total bila lesi (kelainan) pada kornea cukup  luas sehingga menutupi seluruh kornea (optic zone cornea).