Selasa, 01 Desember 2015

Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A

Gejala dan Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A - KVA merupakan kelainan sistemik yang dapat mempengaruhi jaringan epitel dari organ-organ seluruh tubuh, termasuk paru-paru, usus, mata dan organ lain. Akan tetapi gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mata. Kelainan kulit pada umumnya tampak pada tungkal bawah bagian depan dan lengan atas bagian belakang, kulit tampak kering dan bersisik seperti ikan. Kelainan ini disebabkan karena KVA dapat juga disebabkan karena kekurangan asam lemak essensial, kurang vitamin golongan B atau Kurang Energi Protein (KEP) tingkat berat atau gizi buruk. Gejala klinis KVA pada mata akan timbul bila tubuh mengalami KVA yang telah berlangsung lama. Gejala tersebut akan lebih cepat timbul bila anak menderita penyakit campak, diare, ISPA, (infeksi saluran pernapasan akut) dan penyakit infeksi lainnya.
Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A
Gejala klinis KVA pada mata menurut klasifikasi WHO/USAID UNICEF/HKI/IVACG, 1996 sebagai berikut:
1. Buta senja (Hemeralopia, nyctalopia) - XN 

Tanda-tanda:
  • Buta senda terjadi akibat gangguan pada sel batang retina.
  • Pada keadaan ringan, sel batang retina sulit beradaptasi di ruang yang remang-remang setelah lama berada di cahaya terang.
  • Penglihatan menurun pada senja hari, dimana penderita tak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya, sehingga disebut buta senja.
Cara mendeteksi buta senja pada anak-anak:
  1. Bila anak sudah dapat berjalan, anak tersebut akan membentur/menabrak benda didepannya, karena tidak dapat melihat.
  2. Bila anak belum dapat berjalan, agak sulit untuk mengatakan anak tersebut buta senja. Dalam keadaan ini biasanya anak diam memojok bila di dudukkan di tempat kurang cahaya karena tidak dapat melihat benda atau makanan di depannya.
2. Xerosis Konjuctiva - XIA
Tanda-tanda.
  • Selaput lendir bola mata tampak kurang mengkilat atau terlihat sedikit kering, berkeriput, dan berpigmentasi dengan permukaan kasar dan kusam.
  • Orang tua sering mengeluh mata anak tampak kering atau berubah warna kecoklatan.
3. Xerosis Konjuctiva disertai bercak bitot - XIB
Tanda-tanda.
  • Xerosis conjuctiva (XIA) ditambah bercak bitot yaitu bercak putih sebagai busa sabun atau keju terutama di daerah celah mata sisi luar.
  • Bercak ini merupakan penumpukkan keratin dan sel epitel yang merupakan tanda khas pada penderita xeroftalmia, sehingga dipakai kriteria penentuan prevalensi kurang vitamin A dalam masyarakat.
Dalam keadaan berat:
  1. Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjuctiva.
  2. Konjuctiva tampak menebal, berlipat dan berkerut.
  3. Orang tua mengeluh mata anaknya tampak bersisik.
4. Xerosis Konea - X2
Tanda-tanda
  • Kekeringan pada konjunctiva berlanjut sampai kornea
  • Kornea tampak suram dan kering dengan permukaan tampak kasar
  • Keadaan umum anak biasanya buruk (gizi buruk dan menderita, penyakit infeksi dan sistemik lain).
5. Keratomalasia dan Ulcus Kornea = X3A, X3B
Tanda-tanda:
  • Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus
  • Tahap X3A; bila kelainan mengenai kurang dari 1/3 permukaan kornea
  • Tahap X3B; bila kelainan mengenai semua atau lebih dari 1/3 permukaan kornea
  • Keadaan umum menderita sangat buruk
  • Pada tahap ini terjadi perforasi kornea (kornea pecah)
Keratomalasia dan tukak kornea dapat berakhir dengan reforasi dan prolaps jaringan isi bola mata dan membentuk cacat tetap yang dapat menyebabkan kebutaan. Keadaan umum yang cepat memburuk dapat mengakibatkan keratomalasia dan ulkus kornea tanpa harus melalui tahap-tahap awal xeroftalmia.

6. Xeroftalmia Scar (XS) = sikatriks (jaringan parut ) kornea
Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengecil. Bila luka pada kornea telah sembuh akan meninggalkan bekas berupa sikatrik atau jaringan parut. Penderita menjadi buta yang sudah tidak dapat lagi disembuhkan walaupun dengan operasi cangkok kornea.

7. Xeroftalmia Fundus (XF)
Dengan ophalmoscope pada fundus tampak gambar seperti cendol. XN, XIA, XIB, X2 biasanya dapat sembuh kembali normal dengan pengobatan yang baik. Pada stadium X2 merupakan keadaan gawat darurat yang harus segera diobati karena dalam beberapa hari bisa berubah menjadi keratomalasia.

X3A dan X3B bila diobati dapat sembuh tetapi dengan meninggalkan cacat yang bahkan dapat menyebabkan kebutaan total bila lesi (kelainan) pada kornea cukup  luas sehingga menutupi seluruh kornea (optic zone cornea).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar