Jumat, 15 Januari 2016

Diabetes Mellitus (DM)

Diabetes Mellitus (DM) - Diabetes mellitus merupakan penyakit karena adanya gangguan metabolisme glukosa. Hiperglekimia yang ditimbulkan menyebabkan rasa haus yang sangat sehingga produksi urine yang berlebihan.
Diabetes Mellitus (DM)

Diabetes Mellitus (DM)
Ada dua bentuk dasar dari penyakit Diabetes Mellitus ini: DM tipe 1 yang tergantung insulin dan DM tipe II yang resisten terhadap Insulin Penderita DM tipe I sangat tergantung akan tambahan insulin dari luar agar metabolisme glukosa dapat dipertahankan. Di Amerika Serikat (Rossin, 1985) DM menyerang sekitar 0,2 - 0,5% penduduk dan puncaknya pada anak-anak berumur 11-12 tahun. Oleh karena itu DM tipe 1 merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan kematian apabila tidak diobati. Di samping itu banyak komplikasi yang menyertainya.

DM tipe I dapat dianggap sebagai penyakit autoimun yang disertai dengan kerusakan sel B penghasil insulin di pankreas. Gepts dalam tahun 1985 melaporkan kasus seorang anak yang menderita juvenile diabetes mati setelah menunjukkan gejala insulitis (radang pada pulau langerhans pancreas). Pada pemeriksaan histologik diketemukan adanya infiltrasi sel-sel mononuklear di dalam dan disekitar pulau Langerhans. Gambaran ini menunjukkan adanya peran autoimunitas yang menyerang sel-sel penghasil insulin (sel B). Belakangan Botazzo at al,. (1985) menunjukkan secara detil adanya keterlibatan autoimun dalam insulitis tersebut. Infiltrasi limfosit ternyata sebagian besar dari populasi sel-sel sitotoksik/supresor CD8, di samping sel-sel NK dan sel T helper CD4. Kebanyakan sel-sel tersebut teraktifkan karena adanya ekspresi antigen HLA-DR dan reseptor IL-2. Lagipula diketemukan juga IgG dan C9. Penemuan-penemuan tersebut menunjang bahwa respon s autoimun humoral  dan selular ikut terlibat dalam DM Tipe I.

Antibodi anti-sel pulau (ICA = islet cells antibody) untuk pertama kali ditemukan pada penderita penyakit Addison yang kemudian ternyata terdapat pada sekitar 35 % individu yang menunjukkan satu atau beberapa manifestasi penyakit autoimun, selian diabetes mellitus. Sekarang telah diketahui bahwa prevalensi ICA, khususnya pada penderita diabetes tanpa penyakit autoimun lain, terkait dengan lamanya penderitaan. Pada awal diagnosis DM, ICA diketemukan pada sekitar 70 - 85 % kasus yang cenderung menurun sampai ICA menghilang setelah setahun kemudian. ICA biasanya dalam bentuk IgG yang sebagian besar dari sub-kelas IgG2 dan IgG6. Hampir 70% dari ICA yang diketemukan pada awal diagnosis mengikat komplemen yang akan menurun dengan berjalannya penyakit.

Pada penderita DM Tipe 1 diketemukan auto-antibodi dengan spesifitas lain yaitu anti-insulin (sebelum pengobatan dengan insulin) anti-asam-nukleat, anti-reseptor-insulin. Namun belum diketahui dengan kemungkinan penyebab DM oleh virus.

Riset mendalam pada 20 tahun terakhir ini (Notkins, 2007) telah mengungkapkan adanya autoantibodi terhadap autoantigen utama dari pankreas penderita DM tipe 1 yang baru didiagnosis. Autoantigen tersebut yaitu: 1) insulin yang diproduksi oleh sel beta dalam pulau Langerhaens pancreas, 2) sebuah enzim yang dinamakan GAD (glutamic acid decaboxylase) dan 3) sebuah protein yang dinamakan IA-2 (Islet antigen-2). Autoantigen IA-2 tersebut diungkapkan oleh kelompok peneliti yang bekerja di National Instuitutes of Health (NIH) di Amerika Serikat. Diungkapkan bahwa antigen tersebut merupakan komponen-komponen kecil dari gelembung-gelembung yang mengandung insulin yang berkumpul disekitar sel beta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar