Jumat, 08 Januari 2016

Thyroiditis Hashimoto (TH)

Thyroiditis Hashimoto (TH) - Thyroiditis merupakan penyakit dengan berbagai kondisi derajat kerusakan kelenjar tiroid yang diserta kumpulan sel-sel radang. Manifestasi penyakit tergantung pada derajat radang dan waktu kelangsungannya dapat berbentuk akut, sub-akut ataupun kronik. Penyakit ini banyak menyerang wanita umur pertegahan dan frekuensinya kira-kira 20 kali lipat lebih banyak daripada pria.
Thyroiditis Hashimoto

Thyroiditis Hashimoto
Manifestasi utama thyreoditis yaitu adanya pembesaran kelenjar tiroid; pada perkembangan lanjut disertai penurunan produksi hormon tiroid, sehingga keadaan hipotiroidisme ini memberikan berbagai jenis gejala, terutama yang disebabkan oleh menurunnya metabolisme.

Kelenjar tiroid nampak jelas diinfiltrasi oleh sel-sel populasi limfosit T CD4 dan CD8, sel makrofag dan plasmasit. Kumpulan limfosit ini membentuk folikel limfoid sekunder dalam substansi kelenjar tiroid. Dengan adanya infiltrasi tersebut kelenjar tiroid mengadakan regenerasi namun dengan adanya miksudem menunjukkan bahwa kelenjar tersebut tidak mampu mengadakan regenerasi bahkan kelenjar tiroid dengan mengalami kerusakan berat.

Patogenesis dan etiologi TH belum diketahui dengan jelas. di duga sel-sel Tg (CD4) disensitisasi oleh auto-antigen tiroid tertentu karena sebab-sebab yang belum diketahui, atau pada orang-orang yang secara genetik peka. Sel-sel T auto-reaktif terhadap tiroid menjadi aktif karena tidak adanya sel supresor spesifik. Sel-sel T CD4 mungkin membantu sel-sel B untuk memproduksi auto-antibodi anti-tiroglobulin. Selain auto-antibodi tersebut juga ditemukan auto-antibodi anti-protein 107 kd. Ternyata auto-antigen tersebut merupakan peroksidase tiroid dalam sitoplsma sel folikel. Walaupun dikatakan bahwa tiroglobulin dan peroksidase tersebut terasing dari sistem imun, namun pada penderita TH pernah dibuktikan bahwa auto-antigen tersebut merupakan peroksidase tiroid dalam sitoplasma sel folikel. Walaupun dikatakan bahwa tiroglobulin dan peroksidase tersebut terasing dari sistem imun, namun pada penderita TH pernah dibuktikan bahwa auto-antigen tersebut terdapat pada permukaan folikel tiroid. Fakta tersebut dijelaskan dengan kemungkinan adanya kerusakan dari kelenjar tiroid sehingga autoantigen yang tadinya terasing akan terpapar. Sedang kerusakan folikel tiroid disebabkan oleh adanya aktivasi komplemen, oleh kompleks imun yang terbentuk dari reaksi IgG dengan autoantigen tersebut. Lagi pula pernah ditunjukkan bahwa sel-sel T sitotoksik yang ada dalam infiltrat dapat membunuh tirosit (sel folikel) melalui mekanisme ADCC (melalui antibodi).

Thyroiditis Hashimoto mempunyai dasar genetik karena tampak adanya peningkatan keterkaitan penyakit ini dengan HLA-DRS. Apalagi kerabat penderita yang sehat ternyata memiliki antibodi anti-tiroid dan auto-antibodi lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar